Selasa, 22 Juni 2010

Gunung Mijil






Senin sore, papa menepati janjinya menghantar kak Zulva ke gunung Mijil, tentunya tidak ketinggalan sang adik tercintanya, sapa lagi kalo bukan aku, hihihihihi....

Dilereng gunung Mijil terdapat sebongkah batu besar tertanam dan dapat ditebak, kami meminta papa dan mama memanjat di atasnya.

Cukup lumayanlah kami berada disana hingga tiba saat untuk pulang karena sebentar lagi menjelang Magrib. Selamat tinggal gunung Mijil, ini kali pertama aku mengenal apa yang disebut sebagai gunung, ternyata hanya setumpukan batu-batu raksasa.

Sewaktu dalam perjalanan pulang ke rumah, papa mendapat bonus di jalan yaitu menuntun motornya karena ban belakang bocor.

Terpaksa, aku, kak Zulva dan Mama mengikuti papa dari belakang hingga mencapai tukang tambal ban. Alhamdulillah, sekitar 1/2 km berikutnya ada tambal ban.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar